Pengertian Cash Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama
yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau
investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
·
Pertama, fungsi
likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal.
·
Kedua, fungsi anti inflasi,
dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa
datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
·
Ketiga, capital
growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan
jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
KETERBATASAN
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
MANFAAT
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya
.
LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN
Ada empat
langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.
Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus
kas keluar dari kas dan setara kas dengan kategori aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan selama waktu periode tertentu. Kas dapat didefinisikan sebagai
jumlah kas yang ada ditangan (cash on hand), treasury bills, commercial
paper, money market fund dan rekening giro pada bank (cash in bank)termasuk overdraft pada
bank.
Kas harus memenuhi syarat sebagai berikut :
·
Setiap
saat dapat ditukar menjadi kas
·
Tanggal
jatuh temponya sangat dekat
·
Kecil
resiko perubahan nilai yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga (investasi
yang jatuh tempo maksimal tiga bulan).
Setara kas (cash equivalent) dapat diartikan
sebagai investasi yang bersifat jangka pendek, sangat likuid dan yang dengan
cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa menghadapi resiko
perubahan nilai yang signifikan. Definisi dari setara kas menandakan bahwa
investasi tersebut hanya untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan bukan untuk
tujuan investasi.
Laporan arus kas disyaratkan sebagai bagian dari
kelengkapan dalam laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan PSAK 2, yang direvisi
bulan Desember 2009 dan sesuai dengan kebijakan konvergensi IFRS (international
Financial Reporting Standart) yang mensyaratkan bahwa laporan arus
kas disajikan sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keungan untuk
setiap periode penyajian laporan keuangan.
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna
bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan
keputusan ekonomi, para pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.
Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas
dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun
pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan
lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur
keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan memengaruhi
jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan
peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan
model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future
cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan
daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat
meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi
dan peristiwa yang sama. Hal ini sekaligus memenuhi fungsi dominan dari laporan
keuangan yakni tujuan stedwarship function, yaitu laporan keuangan
harus dapat memberikan informasi sejauh mana mengelola sumber daya yang
dipercayakan kepadanya oleh para pemilik modal.
Keuntungan
laporan arus kas menurut Lee (Sofyan Harahap : 258) adalah sebagai berikut :
1. Dapat memberikan
kerangka kerja untuk menghubungkan prestasi masa lalu, saat sekarang dan masa
yang akan datang.
2. Menurut kacamata
investor, proyeksi arus kas akan menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
membayar dan menggambarkan perencanaan kebijakan keuangannya.
3. Nilai discounted
flow ratio lebih dipercaya untuk menjadi indikator investasi daripada
rasio laba dengan harga sekarang disebabkan sistem alokasi yang dilakukan dalam
menghitung laba seperti dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis
accounting)
4. Akuntansi arus
kas dapat digunakan untuk memperbaiki kesenjangan antara bagaimana investasi
dilakukan yang biasanya dengan dasar kas dengan bagaimana hasil suatu investasi
dinilai.
Laba merupakan indikator keberhasil perusahaan, karena
dengan laba maka perusahaan dapat menciptakan kas untuk periode selanjutanya.
Tetapi sama seperti laba yang menjadi indikator keberhasilan perusahaan, kas
yang merupakan aktiva yang paling likuid dalam perusahaan juga memegang peranan
yang sangat penting, sehingga laporan arus kas juga dibutuhkan untuk alasan
berikut ini :
- Kadangkala
ukuran laba tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya.
- Seluruh
informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat diperoleh
lewat laporan arus kas.
- Dapat
digunakan untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang.
PSAK
2 mensyaratkan bahwa laporan arus kas menyajikan arus kas selama periode
akuntansi yang relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori :
- Aktivitas
operasi
- Aktivitas
investasi
- Aktivitas
pendanaan
Entitas harus memastikan bahwa terdapat konsistensi
didalam klasifikasi arus kas. Klasifikasi menurut aktivitas membantu
pengguna memahami dampak aktivitas tersebut pada posisi keuangan dari entitas
dan pada jumlah kas dan setara kas.
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Aktivitas
operasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas utama penghasil pendapatan
perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas
operasi terkait dengan aktivitas menghasilkan pendapatan dari entitas.
Contoh
arus kas dari aktivitas operasi adalah :
1. Penerimaan kas
dari penjualan barang
2. Penerimaan kas
dari penjualan jasa
3. Penerimaan kas
dari royalti, komisi dan pendapatan lainnya yang diterima tunai.
4. Pembayaran kas
kepada pemasok barang
5. Pembayaran kas
kepada karyawan
6. Pemayaran kas
kepada pemasok jasa lainnya
7. Pembayaran
atau restitusi pajak penghasilan kecuali secara khusus merupakan bagian dari
aktivitas pendanaan dan investasi
8. Penerimaan
dan pembayaran kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau
diperjualbelikan.
Ketika
dilaporkan dengan metode langsung maka penerimaan kas dan pembayaran kas kotor
diungkapkan sedangkan dengan menggunakan metode tidak langsung laba atau rugi
disesuaikan untuk dampak transaksi yang bersifat non-kas, penerimaan atau
pembayaran kas dari operasi masa depan yang ditangguhkan atau masih belum
diterima, dan pos-pos pendapatan atau beban yang berhubungan dengan arus kas
investasi atau pendanaan.
Arus
Kas Dari Aktivitas Investasi
Aktivitas
investasi adalah perolehan (acquisition) dan pelepasan (disposal) aset jangka
panjang dan investasi non setara kas. Aktivitas investasi mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang diperoleh
perusahaan yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa
depan.
Contoh
arus kas dari aktivitas investasi adalah :
a. Arus kas yang diterima, misalnya :
- Penjualan aset
tetap
- Penjualan
surat berharga yang berupa investasi
- Penagihan
pinjaman pokok jangka panjang/pinjaman (tidak termasuk bunga jika merupakan
kegiatan investasi)
- Penjualan
aset lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk persediaan)
b. Arus kas yang keluar, misalnya :
·
Pembayaran
untuk mendapatkan aset tetap
·
Aktiva
tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk pengembangan yang
dikapitalisasikan
·
Pembelian
investasi jangka panjang
·
Perolehan
saham atau instrumen keuangan perusahaan lain
·
Pemberian
pinjaman pada pihak lain
·
Pembayaran
untuk aset lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti hak paten
(tidak termasuk persediaan yang merupakan persediaan operasional)
Arus
Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Aktivitas
pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan besaran dan komposisi
modal ekuitas dan pinjaman perusahaan.
Contoh
arus kas dari aktivitas pendanaan :
1. Arus kas masuk
misalnya :
- Pengeluaran
saham atau instrumen modal lainnya
- Pengeluaran
wesel
- Penjualan
obligasi
- Pengeluaran
surat hutang hipotik
- Serta
pinjaman lainnya
2. Arus kas keluar
misalnya :
- Pembayaran
deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik
- Pembelian
saham perusahaan (treasury stock)
- Pelunasan
pokok pinjaman
- Pembayaran
kas oleh lessee untuk mengurangi kewajiban yang berkaitan dengan sewa gedung
usaha pembiayaan.
Dalam hal pelunasan pinjaman meliputi pinjaman pokok
dan bunga, pelunasan yang dilakukan mengarah pada jumlah pokok pinjaman yang
diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan (financing activity) dan
dibayarkan mengarah kebunga, harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi (operating
activity)
Demikian juga dengan arus kas dari penjualan dan
pembelian surat berharga yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan oleh suatu
perusahaan investasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sedangkan
arus kas dari penjualan dan pembelian surat berharga yang dimiliki untuk tujuan
investasi oleh perusahan pabrikasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas
investasi.
Metode
Pelaporan Arus kas
Metode
Langsung
PSAK mensyaratkan pengungkapan kelompok
utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto.
Contoh
arus kas bruto :
1. Tagihan kas dari
pelanggan
2. Penerimaan bunga
dan deviden
3. Pembayaran kas
ke karyawan dan pemasok lain
4. Pembayaran bunga
dan deviden
5. Penerimaan dan
pembayaran kas operasi lain.
Kelompok
utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dari catatan
akuntansi perusahaan atau dengan menyesuaikan pos-pos dalam laporan laba rugi
komprehensif dari basis akrual menjadi basis kas.
Misalnya
:
Penjualan + saldo awal piutang dagang – saldo akhir
piutang dagang = tagihan kas dari pelanggan
|
Beban operasi + saldo awal akrual beban-saldo akhir
akrual beban + saldo akhir beban dibayar dimuka – saldo akhir beban dibayar
dimuka – beban non kas lain (misalnya penyusutan)= pembayaran kas untuk beban
operasi
|
Biaya penjualan + persediaan akhir – persediaan awal = pembelian
Dan
Pembelian + saldo awal utang dagang – saldo akhir utang dagang =
pembayaran kas kepada pemasok barang
|
Metode langsung pada hakikatnya adalah menguji kembali
setiap item laporan laba rugi dengan tujuan untuk melaporkan seberapa besar kas
yang diterima atau dibayarkan terkait dengan setiap komponen laga rugi
tersebut.
Contohnya,besar
penjualan yang tersaji dalam laporan laba rugi akan diuji kembali dengan
menggunakan laporan arus kas untuk mengetahui berapa besarnya uang kas yang
telah diterima dari pelanggan sepanjang periode.
Metode langsung lebih dianjurkan oleh
PSAK karena lebih memfokuskan pada arus kas daripada laba bersih
akrual oleh karena itu dianggap lebih informatif dan terperinci. Selanjutnya oleh
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam PSAK No.2 menyatakan dengan metode
langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan baik :
-
dari catatan akuntansi perusahaan
-
dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam
laporan laba rugi untuk perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang
usaha dalam periode berjalan, pos bukan kas lainnya, dan pos lain yang
berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
Metode
Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan
dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, akrual dari penerimaan
atau pembayaran kas untuk operasi masa lalu dan masa depan dan unsur
penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
Metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh
perusahaan dengan melakukan penyesuaian sebagai berikut :
1. Pendapatan dan
beban yang tidak melibatkan arus kas masuk dan kas keluar, contohnya adalalah amortitasi
premium/diskonto investasi obligasi, beban penyisihan piutang ragu-ragu, beban
penyusutan aktiva tetap, beban amortisasi aktiva tidak berwujud dan beban
amortisasi premium/diskonto utang obligasi.
2. Keuntungan dan
kerugian yang terkai dengan aktivitas investasi atau pembiayaan, contohnya
adalah keuntungan dan kerugian penjualan aktiva tetap, keuntungan dan kerugian
penjualan investasi dalam saham, dan keuntungan serta kerugian atas penebusan
kembali utang obligasi.
3. Perubahan
dalam aktiva lancar (selain kas) dan kewajiban lancar sebagai hasil dari
transaksi pendapatan dan beban yang tidak mempengaruhi arus kas, contohnya
adalah perubahan dalam saldo piutang usaha, persediaan barang dagang, biaya
dibayar dimuka, utang usaha, utang gaji/upah, utang bunga dan utang pajak
penghasila
Berikut
adalah laporan keuangan PT DACAFI:
PT.DACAFI
Neraca Komparatif
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)
___________________________________________________________________________
Aktiva
2011 2012
Kas 22 16
Piutang
usaha
200 250
Persediaan
barang
dagang
125 95
Biaya
umum dibayar
dimuka 18 10
Aktiva
tetap 1.019 1.000
Akum.penyusutan
aktiva
tetap (527) (597)
Total
aktiva 857 774
Kewajiban
dan modal pemegang saham
Utang
usaha 75 50
Utang
bunga 10 8
Utang
pajak
penghasilan
90 107
Utang
obligasi 117 77
Saham
biasa
338 300
Laba
ditahan
227 232
Total kewajiban dan modal pemegang
saham
857 774
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
Untuk menyusun proyeksi arus kas untuk bulan January sampai dengan bulan juni, dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
• Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000 dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
ASUMSI
PENERIMAAN-ASUMSI PENGELUARAN
Dari asumsi penerimaan dan pemasukan yang akan didapat pada enam bulan mendatang maka dapat disusun estimasi penerimaan dan pengeluaran dibawah ini :
Setelah menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran, dapat terlihat bahwa pengeluaran pada bulan January lebih besar dari penerimaannya, sehingga perusahaan mengalami deficit sebesar Rp 2,000,000. untuk menutupi deficit tersebut perusahaan menggunakan fasilitas pinjaman yang diberikan oleh bank. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal ini maka untuk menjaga saldo kas minimum yang harus dipelihara perusahaan maka perusahaan menggunakan pinjaman dana sebesar Rp 2,000,000 dengan syarat ketentuan diatas. Untuk melihat apakah perusahaan tersebut fleksibel atau tidak maka dapat dilihat estimasi cash flow di bawah ini :
Dari estimasi tersebut, kas perusahaan menunjukan hasil yang surplus dan perusahaan dapat mengembalikan pinjaman bank sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan pada akhirnya perusahaan tersebut secara financial dapat dikatakan flexible.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita lihat manfaat dari cash flow
1. Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai alat penaksir kebutuhan di masa yang akan datang..
2. Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi contoh; pengakuan adanya kerugian piutang, adanya pengkuan atau pembebanan depresiasi, adanya pembayaran stock defidend merupakan sesuatu yang tidak mempengaruhi cash flow.
3. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
4. Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan
Kesimpulan
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas. Laporan arus kas tersebut memberikan kepada pengguna suatu dasar untuk menilai kemampuan entitas untuk menghasilkan menghasilkan dan memanfaatkan kasnya. Laporan arus kas digunakan oleh pihak manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa mendatang. Laporan arus kas juga digunakan oleh pihak kreditor dan investor dalam menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba (keuntungan).
PSAK
2 mensyaratkan agar laporan arus kas disajikan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari laoran keuangan untuk setiap periode penyajian laporan
keuangan. Selain itu laporan arus kas juga harus menyajikan arus
kas selama periode akuntansi yang relevan, yang diklasifikasikan
menjadi tiga kategori : operasi,investasi dan pendanaan.
Arus
kas dari aktivitas operasi terkait dengan aktivitas menghasilkan pendapatan
dari entitas, misalnya penagihan kas dari penjualan dan penyerahan jasa,
pembayaran kepada pemasok dan pembayaran gaji kepada karyawan.
Arus
kas dari aktivitas investasi adalah arus kas yang timbul dari aktivitas
investasi mewakili pengeluaran yang telah dibuat dari sumber yang
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan masa yang akan datang dan arus kas.
Contohnya adalah hasil dari penjualan investasi, pembelian properti dan
pembelian peralatan.
Arus
kas dari aktivitas pendanaan yakni aktivitas yang mengakibatka perubahan
besaran dan komposisi modal ekuitas dan pinjaman
perusahaan. Contohnya adalah penerimaan kas dari emisi saham serta
pembayaran kas untuk menebus ekuitas (misalnya saham) dan instrumen utang.
DAFTAR PUSTAKA
http://shantycr7.blogspot.com/2013/06/materi-makalah-laporan-arus-kas.html
0 komentar:
Posting Komentar